Daspublika.com – Alumni Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) dan Partai Rakyat Demokratik (PRD) akan mengadakan acara Silaturahmi Nasional pada Jumat, 13 Desember 2024, di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta.
Acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan antaralumni, mengenang perjalanan sejarah kedua organisasi tersebut, dan merefleksikan kontribusi mereka terhadap demokrasi dan keadilan sosial di Indonesia.
Ketua Panitia, Jacobus Eko Kurniawan, menyatakan bahwa silaturahmi antar alumni merupakan langkah penting untuk memperkuat solidaritas dan melanjutkan semangat perjuangan yang telah dibangun sejak lama.
“Silaturahmi ini menjadi kesempatan yang baik bagi kami untuk memperkuat persaudaraan dan menjalin komunikasi yang produktif sesama alumni,” ujar Eko, yang lebih akrab disapa Iwan, seorang tokoh yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Komite Pimpinan Pusat (KPP) PRD pada era reformasi.
Selain sebagai ajang pertemuan, acara ini juga akan diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain penampilan dari beberapa musisi, seperti Aji Pratama, pencipta lagu “Darah Juang,” serta penampil lainnya seperti John Tobing, Linda Turnip, dan grup Toto & Star.
Acara ini juga akan dimeriahkan oleh kehadiran tenant UMKM yang menyediakan produk-produk lokal sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi kerakyatan.
Dalam acara ini, lima tokoh yang memiliki peran dalam sejarah SMID dan PRD turut diundang.
Kelima tokoh tersebut merupakan mantan aktivis yang pernah menjadi korban penghilangan paksa dan penculikan pada masa reformasi 1997-1998. Mereka adalah:
- Nezar Patria, mantan Sekretaris Umum SMID 1996-1998, kini Wakil Menteri Komunikasi dan Digital.
- Budiman Sudjatmiko, mantan Ketua Umum PRD 1996-2002, kini Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin).
- Faisol Riza, mantan Ketua Harian KPP PRD era Pemilu 1999, kini Wakil Menteri Perindustrian.
- Mugiyanto Sipin, mantan Ketua KPP PRD dan Ketua IKOHI sejak 2000, kini Wakil Menteri HAM.
- Agus Jabo Priyono, mantan pimpinan bawah tanah, kini Ketua Umum PRD sejak 2007 dan Wakil Menteri Sosial.
Silaturahmi Nasional ini diperkirakan akan menjadi reuni akbar ketiga bagi para alumni SMID dan PRD setelah sebelumnya digelar Reuni Akbar SMID di Hotel Indonesia pada 2002 dan Reuni PRD pada 2006, yang menghasilkan Komite Bersama Rakyat Demokratik (KBRD).
Kegiatan ini juga telah melewati konsolidasi dua gelombang besar pada 2013 dan 2018, yang diadakan di Jakarta.
Acara ini juga akan diisi dengan refleksi sejarah perjuangan kedua organisasi, diskusi mengenai situasi sosial-politik saat ini, serta doa bersama untuk mengenang para pejuang demokrasi yang telah gugur, termasuk mereka yang dimakamkan di TMP Kalibata.
Silaturahmi Nasional ini bukan hanya sekadar pertemuan rutin, melainkan juga merupakan kesempatan untuk merajut kembali solidaritas yang telah dibangun dalam perjalanan panjang sejarah demokrasi Indonesia.
Para alumni dan simpatisan diharapkan dapat bersama-sama merenungkan langkah-langkah konkret yang bisa diambil untuk terus menjaga semangat perjuangan demi terwujudnya keadilan sosial dan demokrasi yang lebih baik di masa depan. (*)
0 Komentar :
Belum ada komentar.