Daspublika.com – Ribuan pekerja di berbagai sektor industri terdampak gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di Indonesia. Perusahaan besar seperti Sritex, KFC, Yamaha, dan Sanken terpaksa mengurangi tenaga kerja akibat tekanan ekonomi dan perubahan pasar.
PT Fast Food Indonesia, pemegang lisensi KFC, mencatat kerugian besar hingga Rp558 miliar pada kuartal ketiga 2024. Akibatnya, 47 gerai ditutup, dan lebih dari 2.200 karyawan terkena PHK. Yamaha juga menutup dua pabriknya, menyebabkan 1.100 pekerja kehilangan pekerjaan. Sementara itu, PT Sanken Indonesia akan memangkas sekitar 900 karyawan pada 2025.
Sektor tekstil mengalami pukulan terberat. Sritex, salah satu produsen tekstil terbesar di Indonesia, mengakhiri operasionalnya dengan memberhentikan lebih dari 10 ribu karyawan.
Di tengah maraknya PHK, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan menegaskan bahwa pemerintah sedang mencari solusi lapangan kerja bagi mereka yang terdampak.
"Kita akan mencari industri yang membuka peluang kerja. Hari Senin, saya akan datang ke Garut, Jawa Barat, di mana ada pembukaan sekitar 10 ribu lapangan kerja," ujarnya.
Selain itu, perusahaan teknologi Huawei juga berencana membuka 30 ribu lapangan kerja baru di Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak gelombang PHK yang terus meluas.
Serikat buruh mendesak pemerintah untuk lebih aktif melindungi tenaga kerja serta mengantisipasi potensi PHK lanjutan di sektor lainnya. (*)
Sumber:
0 Komentar :
Belum ada komentar.