Daspublika.com — Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada 2 Mei 2025, Dewan Pendidikan Kabupaten Garut menyelenggarakan forum Rembug Pendidikan bertajuk “Strategi Peningkatan IPM Bidang Pendidikan melalui Kolaborasi Multi Pihak”.
Kegiatan ini digelar di Auditorium DPMPTSP Kabupaten Garut dan menghadirkan berbagai tokoh, praktisi pendidikan, akademisi, serta perwakilan lembaga pemerintah dan masyarakat.
Acara ini menjadi momentum reflektif sekaligus forum strategis untuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), khususnya pada sektor pendidikan yang menjadi pilar utama pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Garut.
Turut hadir dan memberikan pandangan kunci dalam kegiatan ini, Bupati Garut Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., IPO., yang menegaskan bahwa peningkatan IPM harus menjadi agenda bersama dan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
“Pendidikan bukan semata-mata urusan pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab kolektif. Kita perlu membangun sinergi antarsektor, antarinstansi, bahkan antarwilayah agar kualitas pendidikan meningkat secara merata,” ujarnya.
Menurutnya, tantangan utama yang dihadapi Garut saat ini meliputi disparitas akses dan mutu pendidikan, minimnya infrastruktur di beberapa wilayah, serta lemahnya keterkaitan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam mengatasi persoalan-persoalan tersebut.
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Garut, Drs. H. Nanang Hambali, M.Pd., menyampaikan bahwa forum ini merupakan langkah awal untuk membangun komitmen bersama dalam mendorong kebijakan dan program pendidikan yang lebih partisipatif, adaptif, dan responsif terhadap tantangan zaman.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap kebijakan pendidikan di Garut lahir dari proses dialog yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Rembug ini menjadi ruang terbuka untuk menyatukan pandangan dan merumuskan solusi yang berdampak,” tuturnya.
Ia juga menyoroti pentingnya penguatan sistem informasi pendidikan dan pelibatan aktif masyarakat dalam perencanaan dan evaluasi kebijakan pendidikan. "Pendekatan pembangunan pendidikan harus dilakukan berbasis data dan kebutuhan lokal yang akurat," ujarnya.
Dalam forum tersebut juga dibahas berbagai strategi konkret yang dapat diambil Pemerintah Kabupaten Garut, seperti peningkatan kapasitas guru, penguatan kurikulum kontekstual, pengembangan pendidikan vokasi berbasis potensi lokal, serta integrasi teknologi informasi dalam pembelajaran. Selain itu, pentingnya revitalisasi peran komite sekolah, tokoh masyarakat, dan organisasi profesi guru juga menjadi pokok diskusi.
Kegiatan Rembug Pendidikan ini ditutup dengan penyusunan rumusan rekomendasi bersama yang akan diserahkan kepada pemerintah daerah dan instansi terkait sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan pendidikan ke depan.
Diharapkan, hasil dari forum ini dapat menjadi titik tolak peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Garut yang lebih inklusif, progresif, dan berkeadilan—sehingga berkontribusi nyata dalam peningkatan IPM daerah secara menyeluruh. (*)
0 Komentar :
Belum ada komentar.